Ketua MKKS SMK Lamsel Drs.H .Kalimo : Harapannya Tidak Ada Anak Yang Putus Sekolah, Yah Harus Sekolah

Lampung Selatan,BP– Ketua MKKS SMK Lampung Selatan, Drs.H .Kalimo menyatakan bahwa DA (17), pelajar SMK Negeri 1 Katibung Lampung Selatan yang sebelumnya diberitakan harus putus sekolah, karena tak punya biaya akibat menjadi korban bullying oknum guru disekolahnya ,hal itu merupakan Miss Komunikasi saja.

 

” Kita barusan menyelesaikan kesalahpahaman ini dan barusan dari sekolah yang bersangkutan. Dari hasil pertemuan tadi yang dihadiri dari dinas unsur tokoh masyarakat , komite sekolah dan media sudah menghasilkan surat pernyataan, bahwa hal ini hanya miss komunikasi dengan orangtua wali murid dengan pihak sekolah,” pungkas Kalimo Selasa .(21/2/2023).

 

Menurut Kalimo , setelah dilakukan pertemuan, pihak orang tua murid sudah membuat pernyataan dan yang bersangkutan akan bersekolah kembali.

 

” Harapan saya tidak ada anak yang putus sekolah , yah harus sekolah . Namun jika karena tidak mampu , nanti akan disurve dari sekolah dan ada kebijakan dari sekolah dan pembiayaan dari pihak sekolah nantinya,” Ujarnya.

 

Kalimo juga menghimbau kepada pihak sekolah dan dewan guru untuk bisa membina murid bersangkutan, sehingga yang bersangkutan tidak minder.

 

” Nanti si anak didampingi secara spikologis secara khusus, emang tadi saya lihat kondisi anak itu kurang mampu,” jelasnya..

 

Kalimo juga menyampaikan agar hal tersebut tidak terjadi kembali di sekolah – sekolah yang lain.

 

” Khusus untuk pihak sekolah kalau ada teman – teman dari media atau LSM mau silahturahmi tolong diterima dengan baik ,saran pendapat yang sifatnya membangun itu harapan. Ke dua ,jika ada anak yang kemampuannya di bawah rata – rata pihak sekolah bisa mendata dan dikelompokkan dan diprogramkan untuk peningkatan belajar siswa,” ucapnya.

 

Sebelumnya, diberitakan disalah satu media online pada 19 Febuari 2023 lalu. DA (17), pelajar SMK Negeri 1 Katibung Lampung Selatan, harus putus sekolah. Selain karena tak punya biaya, DA yang miskin itu jadi korban bullying oknum guru disekolahnya. Selain malu akibat bullying, DA juga tidak boleh ikut ujian semester pertama tahun 2023,  pada Senin 20 Februari 2023, karena belum melunasi tunggakan bayaran yang sudah hampir dua tahun ditempuhnya. Kini Da bekerja sebagai salah satu toko di Katibung.

 

 

( Sior AKa)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

You cannot copy content of this page