Jawa Timur (BP) – Insiden mengerikan menjadi catetan sejarah kelam persepak bolaan di tanah air. Kerusuhan seusai
Laga BRI Liga 1 pekan ke sebelas yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu, (1/10/2022) berujung tragedi maut.
Pristiwa yang semestinya tidak harus terjadi, semoga menjadi perenungan bagi kita sebagai warga bangsa bahwa kecintaan terhadap hobby yang berlebihan sehingga mengabaikan harkat kemanusiaan dan kebangsaan perlu kita koreksi pada diri kita.
Bentrok antar suporter tersebut menurut informasi yang beredar di media sosial (medsos) hingga Minggu (2/10/2022 jam 05.00, sudah memakan korban meninggal mencapai 172 orang
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan ada 127 orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Dikatakannya,” dari total yang meninggal 34 orang diantaranya tewas di lapangan dan dua diantaranya anggota Polri. ,13 kendaraan rusak berat terbakar ” jelas Nico Afinta saat memberikan keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu pagi (2/10/2022) dikutip jaringan Okezone.*
Sementara itu, Kadiskes Malang, Widjanto Wijoyo menyatakan, korban tewas hingga pagi ini menjadi 129. Demikian disampaikannya pagi ini kepada media, (2/10). Dan angka korban itu kemungkinan terus bergerak. (*)
Pewarta : Nurdin Kmn/Bintang Pewarta
Sumber : rilis red./ Jaringan Okenews