Jawa Barat (BP) – Pada sebuah acara bertajuk “Ketupat Lebaran di Majalengka” yang diselenggarakan di Islamic Center Majalengka, Jawa Barat, Jumat, 13 Mei 2022, Casrini, seorang perempuan yang berprofesi sebagai account officer (AO) PNM Mekaar Majalengka beserta sekitar 700-an AO lainnya begitu bersemangat menyambut kehadiran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dalam acara tersebut, Casrini berkesempatan menceritakan kisah hidupnya. Perempuan yang menjadi AO terbaik se-Majalengka itu mengaku awalnya ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMA. Terlebih, Casrini mendapatkan beasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB). Ikhtiar Casrini mendapatkan pekerjaan tak mudah. Dia sempat memasukkan lamaran ke sejumlah perusahaan di Majalengka hingga Cikarang, namun tak kunjung mendapat jawaban.
Saat merasa sudah pasrah, semangat Casrini kembali menyala tatkala sebuah perusahaan ternama menghubunginya untuk tes wawancara di Cikarang. “Tapi Tuhan berencana lain, saya dan ibu kecelakaan, saat seminggu lagi mau wawancara ke Cikarang. Tangan kanan ibu patah dan saya tidak bisa melanjutkan wawancara di Cikarang, walau tahu sendiri gajinya di Cikarang,” ucap Casrini, seperti yang dirilis oleh Kementerian BUMN.
Dalam cerita itu Casrini pun mengaku telah menerima kenyataan untuk tak pergi merantau. Ia memilih merawat sang ibu. Saat akhirnya mendapat kesempatan menjadi AO Mekaar, dia tidak sedikit pun menyia-nyiakan.
Casrini tak hanya membantu ibu-ibu nasabah Mekaar dalam meningkatkan kualitas usahanya, melainkan juga membantu perekonomian keluarganya. “Alhamdulillah, dulu saya jadi beban keluarga, sekarang saya membantu keluarga sejak menjadi AO Mekaar,” kata Casrini.
Erick Thohir mengaku tersentuh dengan perjalanan Casrini dalam membantu perekonomian keluarganya. Meskipun dia harus memupus mimpinya untuk kuliah. Sebagai apresiasi, Erick akan mewujudkan mimpi Casrini yang sempat terhenti.
Cerita soal PNM Mekaar adalah cerita tentang kesuksesan ibu-ibu di kampung-kampung dalam menjalankan usahanya. Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir telah berdampak pada tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama di kota-kota besar.
Tapi kondisi sebaliknya justru terjadi di BUMN. Salah satunya, berkat program Mekaar dari PT Penanaman Modal Madani (PNM) yang bisa menyerap hingga 7,1 juta orang pekerja selama pandemi.
“Satu ibu nasabah Mekaar bisa mempekerjakan satu hingga dua orang. Selama (pandemi) Covid-19 ada penambahan 7,1 juta orang. Artinya, ketika di kota-kota besar melepaskan pegawai, ibu-ibu di desa membuka lapangan kerja sampai 7,1 juta orang,” ujar Menteri Erick.
Program PNM Mekaar berdampak besar dalam membantu usaha ibu-ibu di daerah, terutama di desa. Hal ini terlihat dari catatan jumlah anggota PNM Mekaar mencapai 12,7 juta ibu-ibu, dengan total pembiayaan hingga Rp46,7 triliun pada 2021. “Ini (anggota PNM Mekaar) akan terus didorong hingga 14,9 juta di seluruh Indonesia dan diharapkan bisa terus meningkat hingga 20 juta orang,” katanya.
Jumlah nasabah Mekaar di Majalengka baru sebanyak 96.268 orang, dengan penyaluran bantuan pembiayaan sebanyak Rp341 miliar pada 2021 dan Rp157 miliar kepada 38.680 nasabah Mekaar di Majalengka pada 2022.
Menurut Menteri Erick, ibu-ibu di Majalengka memiliki potensi yang tidak kalah hebat dengan daerah lain, terlebih, dengan adanya kampung kreatif yang mampu menelurkan sejumlah produk menarik khas Majalengka. Selain ibu-ibu, warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Gerakan Pemuda (GP) Anshor di Majalengka juga dinilai memiliki potensi yang bisa dikembangkan untuk menggerakkan ekonomi setempat.
Menteri BUMN juga mengajak para petani Majalengka bergabung dalam sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi dalam program Makmur. Saat ini terdapat 1.408 petani di Majalengka dengan luas lahan sebesar 4.340 hektare (ha) bergabung dalam program Makmur per 31 Maret 2022.
Sumber : Indonesia.go.id